JURNAL PERCOBAAN 3 MANIPULASI ALAT ALAT PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

 

Jurnal Praktikum Kimia organik I

Manipulasi Alat Alat Praktikum Kimia Organik


 

 

 

Disusun Oleh :

Desi Anis Satriani

(A1C119014)

 

Nama Dosen Pengampu :

Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si.

 

 

 

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

2021

 

       I.            Judul               : Manipulasi Alat Alat Praktikum Kimia Organik

    II.            Hari/tanggal    : Senin/29 Februari 2021

 III.            Tujuan             Dapat membuat alat titrasi sederhana

 IV.            Landasan Teori

Analisis dalam kimia memerlukan metode untuk menghitung kadar atau konsentrasi dari berbagai jenis larutan. Didalam pembelajaran ini yaitu pembahasan mengenai penentuan kadar atau konsentrasi asam dan basa. Kadar asam basa dapat ditentukan jika ada  salah satu kadar asam/basa sudah diketahui. Jika dalam kadar asam basa telah diketahui dapat disebut dengan larutan standar asam/basa. Metode dalam penentuan kadar dengan salah satu kadar zat yang telah diketahui dapat kita sebut dengan titrasi asam basa. Titrasi asam basa dapat dilakukan dengan meneteskan larutan standar asam/basa yang konsentrasinya sudah diketahui kedalam asam/basa yang konsentrasinya akan dicari sampai terjadi titik ekivalen yaitu titik dimana asam basa habis bereaksi. Alat yang digunakan untuk melakukan titrasi asam basa ini dinamakan buret. (Suprihatiningrum,2006)

Titrasi merupakan satu kesatuan  metode untuk menentukan konsentrasi zat didalam larutan. Titrasi dapat dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang telah  diketahui konsentrasinya. Reaksi ini diselenggarakan  secara tahap demi tahap  atau tetes demi tetes hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara. Beberapa macam titrasi akan apat bergantung pada jenis reaksinya, seperti titrasi asam basa, titrasi permanganometri, titrasi argentometri, dan titrasi iodometri. Dalam melakukan titrasi, larutan yang dititrasi disebut titrat dimasukkan kedalam Erlenmeyer (biasanya asam), sedangkan larutan pentitrasi, disebut titran (biasanya larutan basa) dimasukkan kedalam buret. Titran dituangkan dari buret tetes demi tetes kedalam larutan titrat sampai titik stoikiometri tercapai. (Setiabudi, 2007)

Didalam titrasi asam basa banyak dikenal dengan istilah titik ekivalen serta titik akhir titrasi. Yang dimaksud dengan  Titik ekivalen yaitu titik pada proses titrasi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi. Untuk mengetahui titik ekivalen dapat digunakan suatu indikator. Titrasi dapat dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikator itulah yang disebut dengan titik akhir titrasi. (Tim Kompas Ilmu,2019)

Titrasi pada umumnya digunakan untuk menentukan Konsentrasi dari larutan asam dan basauntuk menentukan kemurnian suatu zat. Dalam kehidupan sehari hari, titrasi bisa dimanfaatkan untuk dalam bidang kesehatan serta pertanian. Namun, yang sering digunkan yaitu pada penentuan kadar asam asetat atau yang sering dikenal dengan asam cuka.(Muharini, 2016)

    V.            Alat dan Bahan

5.1  Alat

1.      Selang plastik

2.      Gagang sapu bekas

3.      Papan kayu

4.      Kertas

5.      Alat infus

6.      Klem

 

5.2  Bahan

1.    Larutan CH3COOH

2.    Aquades

 

 VI.            Prosedur kerja

6.1 membuat alat titrasi sederhana

1. Dilapisi kayu dengan kertas kemudian diisolasi

2. Dihubungkan kayu yang sudah dilapisi krtas dengan ganggang sapu menggunakan paku dan palu yang dipakai sebagai statif

3. Dimasukkan alat infus yang telah dipotong dan diambil jarumnya kedalam selang plastik

4. Dipasangkan klem dengan statif nya, dan dihubungkan dengan vburet buatan tadi

5. Dimasukkan larutan asam cuka kedalam botol dan ditaruh dibawah buret dan dimasukkan ke dalam buret

6. Dititrasi larutan tersebut dengan menggoyangkan botol tersebut

7. dilihat pada buret berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mentitrasinya.

 

6.2 SOP Penggunaan buret            

 

1. Dirangakai buret dimana statis dan buretnya disatukan dan dikepit dengan penjepitnya

2. Untuk keran buret yang terbuat dari kaca, Diolesi terlebih dahulu keran yang terbuat dari kaca dengan sedikit vaselin. Pastikan vaselinnya tidak menutupi lubang yang terdapat pada keran buret.

3. Ditutup keran buretnya. Isi larutan dengan aquadest dengan menyemprotkan dari botol aquadest. Kemudian buang aquadestnya dengan membuka keran buret, tampung air bilasan dengan erlenmeyer atau beaker glass.

4. Dibilas buret dengan larutan yang akan digunakan sebanyak 3 kali.

5. Diisi buret dengan larutan yang akan digunakan. Pastikan ruang di bawah keran juga terisi penuh dan tidak ada gelembung udara lagi.

6. Dilakukan titrasi dengan meneteskan larutan dari buret secara perlahan sambil erlenmeyer terus digoyang-goyang sampai terjadi perubahan warna pada analit (menandakan titik akhir titrasi). Segera tutup keran buretnya

7. Bila telah selesai,  keluarkan sisa larutan yang terdapat dalam buret dari keran dan tampung dalam botol penyimpanan.

8.  Di Lepas buret dari Klem buret dan cuci dengan mengalirkan air dari keran air. Lakukan sampai buret benar-benar bersih.

9. Di Keringkan buret yang telah dicuci kemudian disimpan kembali pad tempatnya

 

Berikut adalah link video sebagai referensi terkait percobaan ini:

Alat sederhana : https://youtu.be/pqN86eMhwqQ

Alat Standar : https://youtu.be/Kre5MzlgzvQ

Berdasarkan video tersebut timbul 3 pertanyaan, diantaranya sebagai berikut:

1.      Apakah statif dalam percobaan ini harus benar-benar lurus? Jika statif tidak lurus apa yang terjadi? Jelaskan pendapat kamu!

2.      Dalam video ini, keran dari kaca diolesi sedikit vaselin, mengapa demikian?

3.      Mengapa pada video kayu yang digunakan untuk alas datar statif harus dilapisi dengan kertas?

 

           

Komentar

  1. Baiklah saya Cyntia Widi Udya dengan NIM A1C119011 akan menjawab pertanyaan no 2. keran dari kaca diolesi dengan vaselin agar dapat merekat dengan kaca dan menjaga kedap udara serta agar udara yang berada di dalalm keran tidak dapat keluar dan udara yang diluar tidak dapat masuk melalui celah-celah antara mulut keran dengan penutup.

    BalasHapus
  2. Saya Novia Rahmadhani dengan Nim A1C119023 izin menjawab pertanyaan nomor 3. Kayu dilapisi dengan kertas agar dapat menambah ketebalannya sehingga nantinya lebih mudah saat dihubungkan dengan gagang sapu dengan menggunakan paku dan palu

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. perkenalkan saya yiyin novela (A1C119062) ingin menjawab pertanyaan no 1. statif dalam percobaan ini harus benar-benar lurus karena jika statif tidak lurus maka banyaknya larutan NaOH yang digunakan pada titrasi tidak dapat ditentukan dengan tepat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 6 REAKSI REAKSI ALDEHID