LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 12 TEKNIK PEMISAHAN DENGAN KROMATOGRAFI KOLOM
Laporan Praktikum Kimia organik I
Teknik Pemisahan Dengan Kromatografi Kolom
Disusun Oleh :
Desi Anis Satriani
(A1C119014)
Nama Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Syamsurizal,
M.Si.
Program Studi
Pendidikan Kimia
Jurusan Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2021
VII.
DATA PENGAMATAN
Perlakuan |
Fungsi alat
dan bahan |
Tujuan |
Hasil |
1.
Ditimbang silica gel sekitar 17 gr |
1,Neraca
analitik berfungsi untuk menimbang silica gel dan ekstrak etanol (daun
Ketapang) yang akan digunakan |
Untuk mempersiapkan sampel |
Diperoleh sampel |
2.
Rendam gelas wol atau kapas didalam pelarut yang
kemudian ditutup menggunakan aluminium foil sampai bebas dari gelembung udara 3.
Masukkan kapas kebagian bawah dari kolom atau
sebagai filtrate 4.
Padatkan kapas pada bagian bawah kolom 5.
Dimasukkan kertas saring seukuran kolom |
2,Sudip
berfungsi untuk mengambil bahan atau memindahkan bahan yang digunakan 3,Cawan
porselen berfungsi untuk wadah ekstrak etanol (daun ketapang) 4,Gelas kimia
berfungsi untuk wadah penampung ekstrak yang diperoleh |
Untuk menahan
silika gel agar tidak terkeluar dari kolom |
Kolom kromatografi siap digunakan |
6.
Dibuburkan silica gel dengan pelarut yaitu
n-heksana : Etil asetat dengan perbandingan 7:3 hingga tidak mengandung
gelembung udara lagi 7.
Dituang silica gel secara perlahan-lahan kedalam
kolom sampai memenuhi 2/3 bagian dari panjang kolom 8.
Dimasukkan kertas saring pada bagian atas 9.
Didiamkan kolom selama 24 jam hingga diperoleh
kolom yang kompak dan tidak mengandung gelembung udara lagi |
5,Pinset
berfungsi untuk perantara dalam merendam kapas 6,Kolom
berfungsi untuk melakukan proses pemisahan dengan metode kromatografi kolom 7,Batang
pengaduk berfungsi dalam dibuburkannya silica gel dengan pelarut yaitu
n-heksana |
Untuk membuat bubur silika gel yang bertindak
sebagai fase diam |
Diperoleh bubur silika gel yang bebas dari udara |
10.
Ditimbang ekstrak etanol dari daun ketapang
sebanyak 1 gr 11.
Diserbukkan ekstrak etanol tadi dengan menggunakan
serbuk silica gel hingga diperoleh bentuk serbuk 12.
Ekstrak yang telah diserbukkan dimasukkan kedalam
kolom 13.
Dialirkan pelarut sambil kran kolom dibuka. Proses
ini menandakan pengelusian dimulai 14.
Ditambahkan pelarut pada bagian atas kolom,
sehingga kolom tidak kering 15.
Jika sudah berwarna, hasil elusi ditampung
masing-masing 5 atau 10 ml dalam fial yang telah dinomori |
8, Pipet tetes
berfungsi untuk meneteskan bahan yang digunakan secara perlahan dan tepat 9,Silica gel
berfungsi sebagai fase diam 10,Kapas
berfungsi untuk menahan silika gel agar tidak keluar dari kolom 11,Kertas
saring berfungsi untuk menyaring bahan yang digunakan 12,Aluminium
foil berfungsi untuk menutup bahan yang digunakan agar tdak terkontaminasi 13,Ekstrak
etanol (Daun Ketapang) sebagai sampel senyawa yang akan dipisahkan |
Untuk
melakukan pemisahan pada sampel |
Terjadi proses
pemisahan. Dan proses kromatografi dapat dikatakan selesai apabila pita-pita
atau kromatogramnya telah habis atau ditandai dengan warna yang dihasilkan
elusi sudah tidak berwarna. |
VIII. PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini dilakukan pemisahan dengan
cara kromatografi kolom. Sampel yang digunakan yaitu ekstrak etanol (daun
ketapang). Pemisahan dengan cara kromatografi kolom ini didasarkan atas
perbedaan kepolaran antara fase diam dan fase geraknya. Adapun langkah pertama
yang dilakukan yaitu mempersiapkan sampel dengan menimbang silica gel sekitar
17 gram. Selanjutnya untuk menahan silika gel agar tidak terkeluar dari kolom
maka dilakukan perendaman gelas wol atau kapas didalam pelarut yang kemudian
ditutup menggunakan aluminium foil sampai bebas dari gelembung udara.
Dimasukkan kapas kebagian bawah dari kolom atau sebagai filtrate. Dipadatkan
kapas pada bagian bawah kolom. Dimasukkan kertas saring seukuran kolom,
sehingga kromatografi kolom siap untuk digunakan.
Proses selanjutnya yaitu membuat bubur
silika gel yang bertindak sebagai fase diam. Yang dilakukan yaitu dibuburkan
silica gel dengan pelarut yaitu n-heksana : Etil asetat dengan perbandingan 7:3
hingga tidak mengandung gelembung udara lagi. Dituang silica gel secara
perlahan-lahan kedalam kolom sampai memenuhi 2/3 bagian dari panjang kolom.
Dimasukkan kertas saring pada bagian atas. Didiamkan kolom selama 24 jam hingga
diperoleh kolom yang kompak dan tidak mengandung gelembung udara lagi, sehingga
diperoleh bubur silika gel yang bebas dari udara.
Dan tahapan yang terakhir yaitu melakukan
pemisahan sampel. Ditimbang ekstrak etanol dari daun ketapang sebanyak 1 gr.
Diserbukkan ekstrak etanol tadi dengan menggunakan serbuk silica gel hingga
diperoleh bentuk serbuk. Ekstrak yang telah diserbukkan dimasukkan kedalam
kolom. Dialirkan pelarut sambil kran kolom dibuka. Proses ini menandakan
pengelusian dimulai. Ditambahkan pelarut pada bagian atas kolom, sehingga kolom
tidak kering. Sehingga terjadilah proses pemisahan. Dan proses kromatografi
dapat dikatakan selesai apabila pita-pita atau kromatogramnya telah habis atau
ditandai dengan warna yang dihasilkan elusi sudah tidak berwarna.
IX.
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah
prinsip kerja dari kromatografi kolom
ini?
2. Factor
factor apa saja yang dapat mempengaruhi pemisahan dengan kromatografi kolom
ini?
3. Bagaimana
hasil akhir dari percobaan ini? Apakah pecobaan ini bisa dikatakan berhasil?
Jelaskan alasannya!
X.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
diperoleh pada percobaan ini yaitu
1. Cara
kerja dari kromatografi kolom ini adalah zat cair yang memiliki peran sebagai
fasa gerak akan menggoyong cuplikan senyawa menyalurkan melintasi fasa diam.
2. Pemisahan
dengan cara kromatografi kolom ini didasarkan atas perbedaan kepolaran antara
fase diam dan fase geraknya.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Haqiqi,
S. H. 2008. Kromatografi Lapis Tipis. Tersedia http://nadjeeb. files.
wordpress. com/2009/10/kromatografi. Pdf.
Leba,
Uron., Aloisia., Maria. 2017. Ekstraksi dan Real Kromatografi. Yogyakarta :
Penerbit Dee Publish
Lutfi.,
Ayuningtyas. 2006. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Erlangga
Wulandari,
L., Retnaningtyas, Y., & Mustafidah, D. 2013. Pengembangan dan validasi
metode kromatografi lapis tipis densitometri untuk penetapan kadar teofilin dan
efedrin hidroklorida secara simultan pada sediaan tablet. Jurnal Kimia Terapan
Indonesia (Indonesian Journal of Applied Chemistry), 15(1), 15-21.
Utama,
N. R. 2013. Uji Sensitivitas Kertas Saring untuk Identifikasi Pewarna Rhodamin
B pada Makanan Jajanan. Unnes Journal of Public Health, 2(2).
Baiklah saya Nurhayati dengan NIM A1C119077 akan menjawab pertanyaan nomor 1. Prinsip kerja dari kromatografi kolom yaitu memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan interaksinya dalam fasa diam dan fasa gerak.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaiklah saya Yiyin Novela dengan NIM A1C119062 akan menjawab pertanyaan nomor 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan dengan kromatografi kolom yaitu fase diam yang digunakan, kepolaran pelarut, ukuran kolom (diamter dan panjang kolom), kecepatan alir elusi.
BalasHapusBaiklah saya gadis septyo wulandari dengan nim a1c119026 akan menjawab pertanyaan nomor 3. Hasil akhir dari percobaan ini yaitu terpisahkannya larutan terbagi menjadi beberapa dimana hasil akhir dari elusi diakhir dengan larutan tidak berwarna
BalasHapus